Keamanan Pemilu, Komisi III Minta Polri Beri yang Terbaik
07-04-2014 /
KOMISI III
"Kita mengucapkan selamat bertugas kepada aparat Polri dimanapun berada, berikan yang terbaik kepada negara. Sebenarnya kita juga prihatin karena anggaran yang telah disetujui Komisi III ternyata tidak dapat direalisasikan tetapi mudah-mudahan semua berjalan lancar," paparnya saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/4/14).
Dalam pemantauannya di daerah pemilihannya Sumbar II jumlah Posko Pemilu kepolisian jauh berkurang, tidak seperti pemilu sebelumnya hampir disetiap pelosok dengan mudah ditemukan. "Sebenarnya ini riskan juga, apalagi ada sejumlah kasus keamanan di Aceh dan Papua," lanjutnya.
Pada bagian lain ia berharap petugas kepolisian dapat memberikan perhatian menyikapi perkembangan kasus money politic yang menurutnya cukup mengkhawatirkan. Baginya membiarkan berlangsungnya pemilu dengan iming-iming uang lebih berbahaya dari pada pencuri di pasar.
"Seharusnya kepolisian bisa proaktif, pasang intelejen jangan menunggu laporan. Money politic ini berbahaya karena dilakukan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, maling di pasar hanya mencuri untuk dirinya," demikian Nudirman.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol. Sutarman menjelaskan anggaran pengamanan Pemilu 2014 yang disetujui adalah Rp.1,6 triliun dari yang diajukan sebesar Rp.3,5 triliun. Dana tersebut berarti sama dengan Pemilu 2009 lalu. Ia menyebut telah melakukan penghematan, misalnya jika 100 personel yang harus diturunkan namun anggaran hanya cukup untuk 60 personel, maka tetap 100 personel yang ditugaskan dengan anggaran yang diperkecil.
"Kepolisian nggak mau ambil resiko, jadinya harus tetap mengerahkan 100 orang. Jadi, anggaran untuk 60 petugas tadi, misalnya dapat Rp 1,5 juta per orang, jadi cuma hanya Rp 900 ribu per orang. Ya itu karena dibagi orang yang lebih banyak. Jadi, ya harus mengirit," ujar dia. (iky)/foto:iwan armanias/parle.